Teknologi sudah ada sejak zaman dahulu yaitu zaman Romawi kuno. Perkembangan Teknologi tersebut berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga saat ini. Kemajuan Teknologi mampu menciptakan objek-objek yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu agar lebih efisien dan cepat, contohnya dalam hal komunikasi. Berkat kemajuan teknologi Komunikasi, kita dapat berkomunikasi di manapun, kapan pun, dan dalam kondisi apa pun. Sekarang kemajuan tersebut tidak hanya bisa dinikmati oleh orang dewasa dan kalangan atas, tetapi anak-anak dan kalanganan bawah.
Gambar 5. Dampak Positif Kemajuan Teknologi komunikasi
Kemajuan Teknologi dibidang Komunikasi
juga mempunya dampak negatif. Dampak Negatif tersebut yaitu ada biaya
besar yang terlibat diantara siswa miskin dan pendidikan yang dapat
berakhir menjadi kerugian. Hal ini sering disebut sebagai faktor dalam
kesenjangan digital. Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari
Teknologi Informasi da Komunikasi dalam bidang pendidikan antara lain:
- Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
- Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah sistem tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
- Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).
- Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dan permasalahan ini adalah tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
- Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindakan kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi yang e-book berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contohnya dengan ilmu computer yang tinggi maka orang akan berusaha menerobos system perbangkan dan lain-lain.
- Tidak menjadikan TIK sebagai media atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya kita tidak hanya mendownload, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung ke digital library, namun juga masih berkunjung ke perpustakaan.
- Mempertimbangkan pemakaian TIK dalam pendidikan, khususnya untuk anak di bawah umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan TIK. Analisis untung ruginya pemakaian.
- Mahasiswa dan kadang-kadang guru, bisa kecanduan aspek teknologi, bukan isi pelajaran. Hanya karena topik dapat diajarkan melalui TIK, tidak berarti bahwa itu diajarkan secara efektif via TIK. Bahkan jika subjek dapat diajarkan secara efektif melalui TIK, dan ada uang yang tersedia, itu tidak selalu berarti bahwa selalu ada keuntungan untuk itu . Ada banyak studi atau kajian yang dilakukan untuk mencari dan melihat apakah penggunaan TIK dapat meningkatkan pembelajaran .
- Perlu untuk tujuan yang jelas. TIK dipandang kurang efektif (atau tidak efektif) ketika tujuan untuk mereka gunakan tidak jelas. Seperti menggunakan internet untuk mencari video porno ketika menggunakan computer di sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar